Senin, 08 April 2013

Hugo Chavez, Bocah Miskin Pemimpin Revolusi Venezuela

 
Foto : Foto kecil Chavez (AP)



Bocah bernama Hugo Rafael Chavez Frias lahir pada 28 Juli 1954 di Desa Sabaneta yang terletak di wilayah pedalaman. Keluarga Chavez merupakan keluarga miskin, namun Chavez berhasil menjadi pemimpin sosialis dan membawa perubahan di Venezuela.

Putra dari Hugo de los Reyes Chavez dan Elena Frias de Chavez itu dilahirkan di rumah neneknya sendiri, Rosa Inez Chavez. Darah Indian Amerika, Afro-Venezuela dan Spanyol mengalir di tubuh Chavez. Dan seperti diketahui, Chavez merupakan putra kedua dari tujuh bersaudara.

Meski hidup di garis kemiskinan, Chavez tumbuh besar dengan cukup bahagia. Dalam buku berjudul, "Hugo! The Hugo Chávez Story from Mud Hut to Perpetual Revolution" yang ditulis oleh Jones Bart pada 2007 silam, Chavez sudah berpengalaman dalam menghadapi kesulitan, termasuk di antaranya adalah sulit makan.

Di usianya yang ke-17, Chavez memutuskan untuk melanjutkan studinya di Akademi Militer Venezuela. Pada saat itu, Chavez pun cukup giat dalam menekuni hobinya yaitu bermain kasti, menulis cerpen, puisi, bermain teater, dan melukis. 
     
Bersamaan dengan itu, Chavez mulai mempelajari ideologi politik Simon Bolivar yang merupakan tokoh idolanya. Chavez juga membaca Buku Harian Che Guevara.

Lama kelamaan, ideologi sosialis makin menguat di diri Chavez. Chavez terus mendalami paham-paham politik yang diusung Karl Marx, Vladimir Lenin dan Mao Tse Tung. Salah satu buku favorit Chavez adalah "The Times of Ezequiel Zamora." 

Pada 1977, Chavez membentuk sebuah gerakan revolusioner bernama Pasukan Pembebasan Rakyat Venezuela (ELPV). Gerakan itu merupakan gerakan rahasia yang digerakkan Chavez beserta pendukungnya. Demikian, seperti diberitakan Uhuru News, Rabu (6/3/2013).

Lima tahun setelah ELPV terbentuk, Chavez kembali membentuk organsiasi lain Pasukan Revolusi Bolivaria-200 (EBR-200). Chavez mengaku, pembentukan EBR-200 adalah wujud dari rasa kagum Chavez terhadap tiga figur revolusioner Amerika Latin, Ezequiel Zamora (1817–1860), Simón Bolívar (1783–1830) dan Simón Rodríguez (1769–1854). 

Gerakan itulah yang digunakan Chavez untuk menggulingkan Presiden Carlos Andres Peres pada 1992.

                                                                           
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar